Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mata Ibu (Puisi)


serupa telaga mata ibu
keheningan mendekap malu-malu
mengecambah di setiap titik waktu
yang berderap kencang
meninggalkan kelam

di mata ibu
kesunyaian tumbuh dari lengang taman
bau kesturi yang lunak
menyeruak dari waktu yang tertinggal

pelepah angin berdiri kokoh
meruncingkan masa lalu
bersama perempuan
yang melepas kenangan dari rambutnya

membaca mata ibu
serupa menelisik impian
yang merobek-robek kelam
mematuki gelisah
lalu melemparkannya di bibir pusara

aroma purba yang melintas di matanya
membuatku tafakkur
ada yang diam-diam menitip rindu
bagi hatinya yang dingin

Idwar Anwar
makassar,  juni 2016